Nih Sejarah Awal Adanya Alat Musik Saluang Sumbar
sumatera barat .Saluang itu sendiri berasal dari kata sa-lu-ang yang berarti seruas, alasannya ialah saluang instrument yang terbuat dari bambu maka berarti seruas bambu atau talang.
Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling, tapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Adapun kegunaan lain dari talang ialah wadah untuk menciptakan lamang (lemang), salah satu makanan tradisional Minangkabau.
Pemain saluang legendaris berjulukan Idris Sutan Sati dengan penyanyinya Syamsimar. Keutamaan para pemain saluang ini ialah sanggup memainkan saluang dengan meniup dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang sanggup memainkan alat musik itu dari awal dari final lagu tanpa putus. Cara pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yang terus menerus. Teknik ini dinamakan juga sebagai teknik manyisiahan angok (menyisihkan napas).
Tiap nagari di Minangkabau membuatkan cara meniup saluang, sehingga masing-masing nagari mempunyai ciri khas tersendiri. Contoh dari ciri khas itu ialah Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan dan Pauah. Ciri khas Singgalang dianggap cukup sulit dimainkan oleh pemula, dan biasanya nada Singgalang ini dimainkan pada awal lagu. Sedangkan, ciri khas yang paling duka bunyinya ialah Ratok Solok dari kawasan Solok.
Dahulu, kabarnya pemain saluang ini mempunyai mantera tersendiri yang berkhasiat untuk mensugesti penontonnya. Mantera itu dinamakan Pitunang Nabi Daud. Isi dari mantera itu kira-kira : Aku malapehan pituang Nabi Daud, buruang tabang tatagun-tagun, aia mailia tahanti-hanti, takajuik bidodari di dalam sarugo mandanga suara saluang ambo, kununlah anak sidang manusia...... dan seterusnya
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Saluang
http://dekonstruksi.blog.com/2011/10/05/saluang-salah-satu-kesenian-minangkabau-yang-unik/
Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling, tapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Adapun kegunaan lain dari talang ialah wadah untuk menciptakan lamang (lemang), salah satu makanan tradisional Minangkabau.
Pemain saluang legendaris berjulukan Idris Sutan Sati dengan penyanyinya Syamsimar. Keutamaan para pemain saluang ini ialah sanggup memainkan saluang dengan meniup dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang sanggup memainkan alat musik itu dari awal dari final lagu tanpa putus. Cara pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yang terus menerus. Teknik ini dinamakan juga sebagai teknik manyisiahan angok (menyisihkan napas).
Tiap nagari di Minangkabau membuatkan cara meniup saluang, sehingga masing-masing nagari mempunyai ciri khas tersendiri. Contoh dari ciri khas itu ialah Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan dan Pauah. Ciri khas Singgalang dianggap cukup sulit dimainkan oleh pemula, dan biasanya nada Singgalang ini dimainkan pada awal lagu. Sedangkan, ciri khas yang paling duka bunyinya ialah Ratok Solok dari kawasan Solok.
Dahulu, kabarnya pemain saluang ini mempunyai mantera tersendiri yang berkhasiat untuk mensugesti penontonnya. Mantera itu dinamakan Pitunang Nabi Daud. Isi dari mantera itu kira-kira : Aku malapehan pituang Nabi Daud, buruang tabang tatagun-tagun, aia mailia tahanti-hanti, takajuik bidodari di dalam sarugo mandanga suara saluang ambo, kununlah anak sidang manusia...... dan seterusnya
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Saluang
http://dekonstruksi.blog.com/2011/10/05/saluang-salah-satu-kesenian-minangkabau-yang-unik/
0 Response to "Nih Sejarah Awal Adanya Alat Musik Saluang Sumbar"
Posting Komentar