Nih Sejarah Bangkit Stasiun Televisi Sctv
SCTV (Surya Citra Televisi) yaitu sebuah stasiun televisi swasta nasional di Indonesia. Pada tahun 2011, Indosiar dan SCTV telah ber-merger yang salah satu langkahnya yaitu memindahkan sebagian agenda di SCTV ke Indosiar.
SCTV (awalnya akronim dari 'Surabaya Central Televisi'), bermula dari Jl. Darmo Permai, Surabaya, Agustus 1990, siaran SCTV diterima secara terbatas untuk wilayah Gerbang Kertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoardjo dan Lamongan) yang mengacu pada izin Departemen Penerangan No. 1415/RTF/K/IX/1989 dan SK No. 150/SP/DIR/TV/1990. Satu tahun kemudian, 1991, pancaran siaran SCTV meluas mencapai Pulau Dewata, Bali dan sekitarnya.
Baru pada tahun 1993, berbekal SK Menteri Penerangan No 111/1992 SCTV melaksanakan siaran nasional ke seluruh Indonesia. Untuk mengantisipasi perkembangan industri televisi dan juga dengan mempertimbangkan Jakarta sebagai sentra kekuasaan maupun ekonomi, secara sedikit demi sedikit mulai tahun 1993 hingga dengan 1998, SCTV memindahkan basis operasi siaran nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta.
Pada tahun 1999 SCTV melakukan siarannya secara nasional dari Jakarta. Sementara itu, mengantisipasi perkembangan teknologi informasi yang kian mengarah pada konvergensi media SCTV berbagi potensi multimedianya dengan meluncurkan situs http://www.liputan6.com, http://www.liputanbola.com Melalui ketiga situs tersebut, SCTV tidak lagi hanya bersentuhan dengan masyarakat Indonesia di wilayah Indonesia, melainkan juga menggapai seluruh dunia. Dalam perkembangan berikutnya, melalui induk perusahaan PT. Surya Citra Media tbk (SCM), SCTV berbagi potensi usahanya hingga mancanegara dan menembus batasan konsep siaran tradisional menuju konsep industri media baru.
SCTV menyadari bahwa eksistensi industri televisi tidak sanggup dipisahkan dari dinamika masyarakat. SCTV menangkap dan mengekspresikannya melalui banyak sekali agenda isu dan feature produksi Divisi Pemberitaan menyerupai Liputan 6 (Pagi, Siang, Petang dan Malam), Buser, Topik Minggu Ini, Sigi dan sebagainya. SCTV juga menawarkan isyarat kepada pemirsa untuk menentukan tayangan yang sesuai. Untuk itu, dalam setiap tayangan SCTV di pojok kiri atas ada bimbingan untuk orangtua sesuai dengan ketentuan UU Penyiaran No: 32/2002 wacana Penyiaran yang terdiri dari BO (Bimbingan Orangtua), D (Dewasa) dan SU (Semua Umur). Jauh sebelum ketentuan ini diberlakukan, SCTV telah secara selektif menentukan jam tayang programnya sesuai dengan abjad programnya.
Dalam kurun waktu perjalanannya yang panjang, banyak sekali prestasi diraih dari dalam dan luar negeri antara lain: Asian Television Awards (2004 untuk agenda kemanusian Titian Kasih (Pijar), 1996 agenda isu belum dewasa Krucil), Majalah Far Eastern Economic Review (3 kali berturut-turut sebagai satu dari 200 perusahaan terkemuka di Asia Pasific), Panasonic Awards (untuk agenda berita, pembaca isu dan agenda current affair pilihan pemirsa) dan sebagainya. Semua itu mengakibatkan SCTV kian remaja dan matang. Untuk itu, administrasi SCTV memandang perlu menegaskan kembali identitas dirinya sebagai stasiun televisi keluarga. Maka semenjak Januari 2005, SCTV mengubah logo dan slogannya menjadi lebih tegas dan dinamis: Satu Untuk Semua.
Melalui 47 stasiun transmisi, SCTV bisa menjangkau 240 kota dan menggapai sekitar lebih dari 175 juta potensial pemirsa. Dinamika ini terus mendorong SCTV untuk selalu berbagi profesionalisme sumber daya insan semoga sanggup senantiasa menyajikan layanan terbaik bagi pemirsa dan kawan bisnisnya.
SCTV telah melaksanakan transisi ke platform siaran dan produksi digital, yang merupakan penggalan dari kebijakan untuk secara konsisten mengadopsi kecanggihan teknologi dalam meningkatkan kinerja dan efsiensi operasional. Dalam semangat yang sama, kebijakan itu telah meletakkan pemfokusan yang kokoh pada pelatihan kompetensi individu di seluruh aspek untuk mempertajam basis pengetahuan seraya memupuk talenta, kreativitas dan inisiatif. Inilah kunci untuk memperkuat posisi SCTV sebagai salah satu dari stasiun penyiaran terkemuka di Indonesia.
Perseroan tercatat di Bursa Efek Surabaya semenjak Juni 2003.
Referensi:
http://www.sctv.co.id/company/pages.php?id=1
http://id.wikipedia.org/wiki/SCTV
SCTV (awalnya akronim dari 'Surabaya Central Televisi'), bermula dari Jl. Darmo Permai, Surabaya, Agustus 1990, siaran SCTV diterima secara terbatas untuk wilayah Gerbang Kertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoardjo dan Lamongan) yang mengacu pada izin Departemen Penerangan No. 1415/RTF/K/IX/1989 dan SK No. 150/SP/DIR/TV/1990. Satu tahun kemudian, 1991, pancaran siaran SCTV meluas mencapai Pulau Dewata, Bali dan sekitarnya.
Baru pada tahun 1993, berbekal SK Menteri Penerangan No 111/1992 SCTV melaksanakan siaran nasional ke seluruh Indonesia. Untuk mengantisipasi perkembangan industri televisi dan juga dengan mempertimbangkan Jakarta sebagai sentra kekuasaan maupun ekonomi, secara sedikit demi sedikit mulai tahun 1993 hingga dengan 1998, SCTV memindahkan basis operasi siaran nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta.
Pada tahun 1999 SCTV melakukan siarannya secara nasional dari Jakarta. Sementara itu, mengantisipasi perkembangan teknologi informasi yang kian mengarah pada konvergensi media SCTV berbagi potensi multimedianya dengan meluncurkan situs http://www.liputan6.com, http://www.liputanbola.com Melalui ketiga situs tersebut, SCTV tidak lagi hanya bersentuhan dengan masyarakat Indonesia di wilayah Indonesia, melainkan juga menggapai seluruh dunia. Dalam perkembangan berikutnya, melalui induk perusahaan PT. Surya Citra Media tbk (SCM), SCTV berbagi potensi usahanya hingga mancanegara dan menembus batasan konsep siaran tradisional menuju konsep industri media baru.
SCTV menyadari bahwa eksistensi industri televisi tidak sanggup dipisahkan dari dinamika masyarakat. SCTV menangkap dan mengekspresikannya melalui banyak sekali agenda isu dan feature produksi Divisi Pemberitaan menyerupai Liputan 6 (Pagi, Siang, Petang dan Malam), Buser, Topik Minggu Ini, Sigi dan sebagainya. SCTV juga menawarkan isyarat kepada pemirsa untuk menentukan tayangan yang sesuai. Untuk itu, dalam setiap tayangan SCTV di pojok kiri atas ada bimbingan untuk orangtua sesuai dengan ketentuan UU Penyiaran No: 32/2002 wacana Penyiaran yang terdiri dari BO (Bimbingan Orangtua), D (Dewasa) dan SU (Semua Umur). Jauh sebelum ketentuan ini diberlakukan, SCTV telah secara selektif menentukan jam tayang programnya sesuai dengan abjad programnya.
Dalam kurun waktu perjalanannya yang panjang, banyak sekali prestasi diraih dari dalam dan luar negeri antara lain: Asian Television Awards (2004 untuk agenda kemanusian Titian Kasih (Pijar), 1996 agenda isu belum dewasa Krucil), Majalah Far Eastern Economic Review (3 kali berturut-turut sebagai satu dari 200 perusahaan terkemuka di Asia Pasific), Panasonic Awards (untuk agenda berita, pembaca isu dan agenda current affair pilihan pemirsa) dan sebagainya. Semua itu mengakibatkan SCTV kian remaja dan matang. Untuk itu, administrasi SCTV memandang perlu menegaskan kembali identitas dirinya sebagai stasiun televisi keluarga. Maka semenjak Januari 2005, SCTV mengubah logo dan slogannya menjadi lebih tegas dan dinamis: Satu Untuk Semua.
Melalui 47 stasiun transmisi, SCTV bisa menjangkau 240 kota dan menggapai sekitar lebih dari 175 juta potensial pemirsa. Dinamika ini terus mendorong SCTV untuk selalu berbagi profesionalisme sumber daya insan semoga sanggup senantiasa menyajikan layanan terbaik bagi pemirsa dan kawan bisnisnya.
SCTV telah melaksanakan transisi ke platform siaran dan produksi digital, yang merupakan penggalan dari kebijakan untuk secara konsisten mengadopsi kecanggihan teknologi dalam meningkatkan kinerja dan efsiensi operasional. Dalam semangat yang sama, kebijakan itu telah meletakkan pemfokusan yang kokoh pada pelatihan kompetensi individu di seluruh aspek untuk mempertajam basis pengetahuan seraya memupuk talenta, kreativitas dan inisiatif. Inilah kunci untuk memperkuat posisi SCTV sebagai salah satu dari stasiun penyiaran terkemuka di Indonesia.
Perseroan tercatat di Bursa Efek Surabaya semenjak Juni 2003.
Referensi:
http://www.sctv.co.id/company/pages.php?id=1
http://id.wikipedia.org/wiki/SCTV
0 Response to "Nih Sejarah Bangkit Stasiun Televisi Sctv"
Posting Komentar