Nih Sejarah Perkembangan Perfilman Sinetron Di Indonesia

Sejarah Perkembangan Perfilman Sinetron Di Indonesia - Sinetron yang merupakan kepanjangan dari sinema elektronik yaitu serial drama yang disiarkan pribadi oleh stasiun televisi. Istilah sinetron pertama kali diperkenalkan oleh Soemardjono(salah satu pendiri dan mantan pengajar IKJ). Di negara-negara barat lebih dikenal dengan nama soap opera atau opera sabun, lantaran pada ketika itu serial drama yang disiarkan di radio disponsori oleh perusahaan pembuat sabun menyerupai P&G, Colgate-Palmolive, dan Lever brother. Target utama sinetron ditujukan untuk penonton perempuan terutama ibu rumah tangga.

Di Indonesia, istilah sinetron pertama kali dicetuskan oleh Bapak Soemardjono, salah satu pendiri Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Tak banyak yang mengetahui bila sinetron yaitu kepanjangan dariSinema Elektronik. Disebut demikian, lantaran sinetron yaitu sebuah tayangan sinema (film) berseri yang ditonton melalui media elektronik (baca : TV). Sinetron berbeda dengan film. Sinetron yaitu sebuah tayangan berseri yang dibentuk (bisa) hingga berpuluh- puluh episode sementara Film yaitu sebuah tayangan lepas serta berdurasi pendek.

RCTI adalah stasiun tv swasta pertama di Indonesia, sebelumnya stasiun tv yang mengudara hanya satu, yaitu TVRI, milik pemerintah Republik Indonesia.

Pelopor sinetron pertama yang hadir di layar beling diyakini yaitu Losmen tetapi ada yang beropini lain bahwa Marlia Hardy merupakan sinetron pertama, Meskipun demikian, istilah sinetron gres dipakai pada drama berseri Jendela Rumah Kita (1989).

Perkembangan Sinetron
Sepanjang tahun 90-an, istilah sinetron mulai banyak digunakan. Tayangan sinetron pun mulai membanjiri terusan tv swasta. Sebutlah diantaranya Lenong Rumpi, Si Cemplon, Si Doel Anak Sekolahan dan masih banyak lainnya. Diantara sinetron- sinetron yang ada pada masa itu, Si Doel Anak Sekolahan yaitu sinetron paling terkenal dan menerima daerah di hati masyarakat. Buktinya, sinetron Si Doel dibentuk hingga beberapa sekuel. Pemeran utamanya yaitu Rano Karno, pemain drama tahun 80-an.

Memasuki tahun 1995 hingga 1998, tema sinetron sedikit bergeser. Para sutradara menciptakan sinetron yang disesuaikan dari film layar lebar tahun 80-an, contohnya Lupus, Olga dan Catatan Si Boy. Di kala ini pula, sinetron dari negeri latin alias telenovela membanjiri layar beling Indonesia. Diantara yang terkenal yaitu Maria Mercedes yang melambungkan nama pemainnya, Thalia.

Berikutnya di tahun 1998, Multivision Plus sebagai salah satu perusahaan pembuat film / Production House di Indonesia, menciptakan sinetron Tersanjung. Sinetron ini yaitu sinetron terpanjang yang pernah dibuat, terdiri dari 356 episode yang dibagi beberapa sekuel. (Terakhir, sinetron terpanjang yaitu Cinta Fitri yang sudah 5 sesion). Pada masa ini, tema sinetron kembali berubah. Kebanyakan sinetron yang diproduksi merupakan penyesuaian dari novel- novel terkenal menyerupai Karmila.

Era Millenium, yang ditandai pergantian tahun dari 1999 ke 2000 menjadi puncak bagi dunia sinetron Indonesia. Tema sinetron lebih beragam, mulai dari horor hingga kehidupan masyarakat Jakarta. Hingga sekarang terdapat beberapa pembagian jenis sinetron contohnya : sinetron religi ( agama ), sinetron komedi, sinetron horor, sinetron dewasa, sinetron remaja dan sinetron anak.

Referensi:
https://sejarahasal.blogspot.com//search?q=sejarahasal-usul-berdiri-negara

0 Response to "Nih Sejarah Perkembangan Perfilman Sinetron Di Indonesia"

Posting Komentar