Nih Sejarah Perlawanan Rakyat Tapanuli Terhadap Penjajahan Belanda (Voc)
Sejarah Perlawanan Rakyat Tapanuli Terhadap Penjajahan Belanda (VOC) - Perang Tapanuli, juga dikenal sebagai Perang Batak (1878-1907), merupakan perang antara Kerajaan Batak melawan Belanda. Perang ini berlangsung selama 29 tahun.
Perlawanan rakyat Batak terhadap Belanda di kawasan Tapanuli dipimpin oleh rajanya, Sisingamangaraja XII. Sisingamangaraja XII menjadi raja semenjak umur 18 tahun. Waktu kecilnya berjulukan Patuan Bosar Ompu Pulo Batu. Ia lahir di Bakkara, Tapanuli 1849. Ia gugur tertembak pada 17 Juni 1907. Ia dimakamkan di Pulau Samosir, Sumatra Utara.
Perlawanan Rakyat Tapanuli Terhadap Penjajahan Belanda (VOC)
Belanda mulai memasuki kawasan Tapanuli Utara dengan alasan memadamkan kegiatan pejuang-pejuang Padri dan para pemimpin dari Aceh yang banyak melarikan diri ke kawasan Tapanuli. Ternyata, Belanda mempunyai tujuan lain, adalah impian untuk menguasai wilayah Sumatera Utara.
Pada tahun 1878, Belanda mulai melancarkan gerakan militernya untuk menyerang kawasan Tapanuli, hingga pada balasannya meletuslah Perang Tapanuli. Perang Tapanuli yang paling sengit itu diawali dengan operasi militer yang dilakukan oleh Jenderal Van Daalen di pedalaman Aceh tahun 1903-1904, lalu dilanjutkan hingga kawasan Tapanuli. Serdadu Belanda yang mulai berdatangan di kawasan Sumatera Utara dibendung oleh rakyat Tapanuli yang dipimpin oleh Raja Sisingamangaraja XII.
Pada tahun 1905, kedudukan Raja Tapanuli semakin terjepit dalam menghadapi operasi militer Belanda yang tiba dari aneka macam penjuru menyerupai dari arah utara (Aceh), barat (Sibolga), dan selatan (Sumatera Barat). Pada tahun 1907, dalam suatu pertempuran yang hebat, Raja Sisingamangaraja XII gugur dan seluruh wilayah Tapanuli dikuasai oleh Belanda.
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Tapanuli
https://sejarahasal.blogspot.com//search?q=sejarah-awal-berdiri-negara-belanda
https://sejarahasal.blogspot.com//search?q=sejarah-awal-berdiri-negara-belanda#.UeeNRY3JSHM
Perlawanan rakyat Batak terhadap Belanda di kawasan Tapanuli dipimpin oleh rajanya, Sisingamangaraja XII. Sisingamangaraja XII menjadi raja semenjak umur 18 tahun. Waktu kecilnya berjulukan Patuan Bosar Ompu Pulo Batu. Ia lahir di Bakkara, Tapanuli 1849. Ia gugur tertembak pada 17 Juni 1907. Ia dimakamkan di Pulau Samosir, Sumatra Utara.
Perlawanan Rakyat Tapanuli Terhadap Penjajahan Belanda (VOC)
Belanda mulai memasuki kawasan Tapanuli Utara dengan alasan memadamkan kegiatan pejuang-pejuang Padri dan para pemimpin dari Aceh yang banyak melarikan diri ke kawasan Tapanuli. Ternyata, Belanda mempunyai tujuan lain, adalah impian untuk menguasai wilayah Sumatera Utara.
Pada tahun 1878, Belanda mulai melancarkan gerakan militernya untuk menyerang kawasan Tapanuli, hingga pada balasannya meletuslah Perang Tapanuli. Perang Tapanuli yang paling sengit itu diawali dengan operasi militer yang dilakukan oleh Jenderal Van Daalen di pedalaman Aceh tahun 1903-1904, lalu dilanjutkan hingga kawasan Tapanuli. Serdadu Belanda yang mulai berdatangan di kawasan Sumatera Utara dibendung oleh rakyat Tapanuli yang dipimpin oleh Raja Sisingamangaraja XII.
Pada tahun 1905, kedudukan Raja Tapanuli semakin terjepit dalam menghadapi operasi militer Belanda yang tiba dari aneka macam penjuru menyerupai dari arah utara (Aceh), barat (Sibolga), dan selatan (Sumatera Barat). Pada tahun 1907, dalam suatu pertempuran yang hebat, Raja Sisingamangaraja XII gugur dan seluruh wilayah Tapanuli dikuasai oleh Belanda.
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Tapanuli
https://sejarahasal.blogspot.com//search?q=sejarah-awal-berdiri-negara-belanda
https://sejarahasal.blogspot.com//search?q=sejarah-awal-berdiri-negara-belanda#.UeeNRY3JSHM
Related Posts