Nih Sejarah Awal Berdirinya Negara India
India yaitu sebuah negara di Asia yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak kedua didunia, dengan populasi lebih dari satu milyar jiwa. India yaitu negara terbesar ketujuh menurut ukuran wilayah geografis dengan luas wilayah 3.287.590 km². Ekonomi Indiaadalah terbesar keempat di dunia dalam PDB, diukur dari segi paritas daya beli (PPP), dan salahsatu pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. India, negara dengan sistem demokrasi liberalterbesar di dunia, juga telah muncul sebagai kekuatan regional yang penting, mempunyai kekuatan militer terbesar dan mempunyai kemampuan senjata nuklir.
Hal-hal yang perlu diketahui perihal India yaitu :
Luas wilayah : 3.287.590 km persegi
Ibu kota : New Delhi
Bentuk pemerintahan : Republik
Hari Kemerdekaan : 15 Agustus
Kepala Negara : Presiden
Kepala pemerintahan : Perdana Menteri
Presiden : Pranab Mukherjee
Perdana Menteri : Dr. Manmohan Singh
Lagu kebangsaan : Jana Gana Mana (Jana Gana Mana Adhinayaka Jaya he Bharata Ghagya Vidhata)
Jumlah Penduduk (2013) : 1.065.070.607 jiwa
Bahasa : Hindi, Inggris
Agama secara umum dikuasai penduduk : Hindu
Mata uang : Rupee
Bandar udara internasional : Bhopal, Mumbai, Delhi
Perusahaan penerbangan : Air India
Awal Terbentuk Negara India
Zaman Permulaan
Sekitar 1500 S.M. datanglah ke anak benua India bangsa-bangsa yang semula mendiami daerah-daerah sekitar Laut Kaspia, yang dalam sejarah India dikenal sebagai bangsa Arya atau Indo-Arya. Bangsa Arya ini mula-mula menetap di tempat Punjab (India Barat Laut) yang kemudian meluas ke tempat sungai Gangga dan daerah-daerah lain di India. Mereka membawa kepercayaan, filosofi dan kebudayaan mereka ke India, yang kemudian menyatukan diri dengan kebudayaan di India pada waktu itu.
Lama kelamaan mereka berhasil mencapai taraf peradaban dan kebudayaan yang tinggi dengan menemukan suatu bahasa, yang kemudian dikenal dengan bahasa Sanskrit, yang mereka pergunakan dalam nyanyian-nyanyian keagamaan mereka yang dinamakan dengan “Rigveda” untuk memuja dewa-dewa dan kepercayaan mereka.
Zaman Arya ini menyaksikan lahirnya kerajaan-kerajan di India dan masa ini berlangsung hingga periode ke-7 S.M. Pada periode ke-6 S.M. terjadilah pernyebuan ke India oleh bangsa-bangsa Parsi, yang sebab kebudayaan dan teknik mereka yang lebih tinggi berhasil menduduki dataran India dengan membawa arsitektur dan cara penghidupan mereka. Zaman Parsi ini juga dinamakan dengan zaman empirium (Period of Empires) dalam sejarah India, dengan berdirinya empirium-empirium menyerupai Magadha dengan raja-raja Bimbisaura dan Ajatasatru. Pada periode ke-6 inilah lahir Budha Gautama dan Mahavira. Zaman Parsi ini juga membuka perhubungan kemudian lintas antara India dengan negara-negara di sebelah baratnya.
Pada tahun 326 S.M. pasukan-pasukan Iskandar yang agung menyerbu India dan berhasil menduduki tempat India Barat Laut. Meskipun tidak meninggalkan efek politik yang besar, tetapi nyatanya untuk waktu yang cukup lama, mitologi dan kebudayaan di belahan Barat Laut India banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani.
Pasukan-pasukan Iskandar yang agung kesannya sanggup dikalahkan oleh Raja Chandra Gupta. Cucu Chandra Gupta, yaitu Ashoka menjadi raja yang sangat populer dalam sejarah India. Raja Ashoka ini yang secara terus-menerus telah mengalami kepahitan perang kesannya memeluk agama Budha dan dibawah pemerintahannya banyak mengirimkan misi-misi agama dan kebudayaan ke negara-negara di Asia Selatan, Timur dan Tenggara. Dan dalam masa 900 tahun berikutnya, India mengalami zaman perdamaian dimana kerajaan-kerajaan sanggup berkembang, yang pada masa kini ini masih sanggup dilihat sisa-sisanya dalam bentuk pemahatan kerikil dan candi-candi.
Zaman Pertengahan
Pada periode ke-8 pedagang-pedagang Islam dari Asia Barat tiba ke India. Pengaruh agama dan kebudayaan Islam meluas ke seluruh India dan pada periode ke-13 berdirilah Kesultanan Delhi yang melahirkan suatu dinasti Islam di India selama beberapa periode lamanya. Berdirinya Kesultanan Delhi pada periode ke-13 ini, dalam sejarah India dianggap sebagai permulaan zaman pertengahan dan dimulainya Zaman Mughal.
Penyatuan kebudayaan Islam dan Hindu membawa kejayaan bagi India yang tercermin dalam seni, sastra, bahasa dan arsitekturnya. Pada periode ke-13, 14 dan 15 tersebut, India menyaksikan lahirnya pujangga-pujangga besar menyerupai Amir Khusrau dan raja-raja besar yang telah memerintah India dengan arif dan bijaksana menyerupai Akbar (disebut juga sebagai The Greatest Mughal Emperor) dan Shahjahan, dua orang raja Mughal yang sangat terkenal. Hingga kini masih tampak dengan terang peninggalan-peninggalan Islam di India dengan terdapatnya mesjid-mesjid dan makam-makam Islam di seluruh India menyerupai Taj Mahal dan lain sebagainya.
Kemunduran Islam di India terjadi pada tahun 1707 sehabis wafatnya Raja Aurangzeb. India terpecah belah dalam kerajaan-kerajaan kecil yang saling bermusuhan dan berperang, yang memudahkan bangsa-bangsa Barat masuk ke India. Dalam sejarah India, Bahadur Shah Zafar dianggap sebagai penguasa dinasti Mughal yang terakhir. Ia pernah melancarkan pemberontakan terhadap Inggris, tetapi pemberontakan tersebut sanggup ditindas Inggris pada tahun 1857.
Zaman Penjajahan
Orang Barat pertama yang menginjakkan kakinya di India ialah Vasco de Gama pada bulan Mei 1498 di Kalikut, tetapi ia tidak berhasil untuk menetap di sana. Kemudian perjuangan tersebut diulanginya pada tahun 1501 dan berhasil mendirikan tempat kedudukan bagi Portugis di Kannanore, Kochin dan Kalikut. Bangsa-bangsa barat lainnya menyerupai Spanyol, Belanda dan Inggris berturut-turut tiba ke India dengan maksud yang sudah cukup populer dalam sejarah bangsa-bangsa Barat di Asia. Dengan keadaan yang sudah terpecah-belah diantara bangsa-bangsa di India sendiri, maka orang-orang Barat tersebut berhasil menduduki tempat-tempat penting di pantai selatan India yang kemudian melebar dan kesannya Inggris jualah yang memenangkan kekuasaan di anak benua India.
Kekuasaan Inggris di India dimulai dengan berdirinya English East India Company pada tahun 1600 yang semula lebih bersifat dagang, dan kemudian dibarengi dengan penguasaan secara fisik dan politis, yang mencapai puncaknya dalam pertempuran Buxar pada tahun 1756 melawan raja-raja India. Kemenangan Inggris dalam pertempuran itu menciptakan Inggris berhasil menguasai daerah-daerah Benggala, Bihar dan Orissa yang kemudian dalam kurun waktu yang kurang dari setengah periode disusul pula dengan penguasaan terhadap daerah-daerah lain di India.
Pada tahun 1824 Pemerintah Inggris mengambil alih kekuasaan terhadap English East India Company dari India dan dengan demikian secara mutlak mendudukkan kekuasaannya terhadap negara ini. Meskipun demikian, Inggris masih mengizinkan berdirinya kerajaan-kerajaan kecil yang dikepalai oleh pangeran-pangeran. Inggris juga menempatkan seorang Gubernur Jenderal di India sebagai Wakil Mahkota dan Pemerintahnya. Ahli-ahli sejarah India menganggap zaman penjajahan Inggris tersebut sebagai suatu proses modernisasi yang menguntungkan bagi penyatuan seluruh wilayah India secara politis dan administratif dan berlakunya ketentuan-ketentuan aturan dalam mengatur kehidupan masyarakat. Demikian juga menjelang periode ke-19 diletakkan dasar-dasar pembangunan industri serta peningkatan lembaga-lembaga pendidikan di India. .
Gerakan kemerdekaan dan perasaan kebangsaan India mulai timbul pada pertengahan periode ke-19 dengan meletusnya suatu pemberontakan yang dipimpin oleh raja-raja India pada tahun 1857, tetapi berhasil ditindas oleh Inggris. Gerakan kemerdekaan tersebut mencapai suatu bentuk yang lebih konkret dengan berdirinya Indian National Congres pada tahun 1885 yang pada tahun 1905 menuntut diadakannnya “Swaraj” (self-rule): dari-oleh-untuk bangsa India.
Kemudian pada tahun 1906 didirikan pula Indian Muslim League untuk menyatukan dan menjamin kepentingan-kepentingan orang Islam di India. Dari sinilah bersama-sama awal permulaan lahirnya negara Pakistan.
Demikianlah selama kurang lebih setengah periode lamanya, gerakan kemeredekaan India menuntut kemerdekaan penuh bagi India. Pemimpin-pemimpin populer dalam gerakan ini antara lain ialah Mahatma Gandhi, Jawaharlal Nehru dan Mohd. Ali Jinnah. Pada tahun 1935, Inggris mengumumkan “The Government of India Act” yang merupakan UUD untuk pemilihan dewan-dewan perwakilan di negara-negara bagian. Banyak kedudukan dalam dewan-dewan tersebut dimenangkan oleh National Congress dan Muslim League.
Dan pada tahun 1940, untuk pertama kalinya, Muslim League menuntut satu negara khusus untuk orang-orang Islam.
Menjelang berakhirnya Perang Dunia II, tuntutan kemerdekaan makin mendesak kepada Pemerintah Inggris yang menghasilkan dibentuknya suatu Constituent Assembly, tetapi Muslim League tidak bersedia ikut serta dalam Constituent Assembly ini dan tetap menuntut dibentuknya suatu negara tersendiri bagi penduduk Islam India. Tuntutan kaum Muslim itu kesannya dipenuhi oleh Inggris dengan pembentukan negara Pakistan. Pada tanggal 15 Agustus 1947, Inggris menawarkan kemerdekaan kepada India dan Pakistan.
Zaman Kemerdekaan
Setelah berhasil menanggulangi dua problem besar pada awal kemerdekaannya, yaitu perpindahan penduduk secara besar-besaran akhir terpecahnya bekas jajahan Inggris ini menjadi India dan Pakistan serta problem pengintegrasian k.l. 600 kerajaan-kerajaan kecil yang diperintah oleh pangeran-pangeran ke dalam Negara Kesatuan India, India mulai menyusun kerangka kehidupan kenegaraannya dalam bentuk suatu UUD yang mulai berlaku pada tanggal 26 Januari 1950. Sejak tanggal ini pula India resmi menjadi Republik India dengan Presiden sebagai Kepala Negaranya dan Perdana Menteri sebagai kepala Pemerintahannya.
Salah satu tujuan India yaitu untuk mencapai kemerdekaan ekonomi yang diusahakan melalui pembangunan ekonomi dan sosial berencana melalui banyak sekali Repelita yang dimulai semenjak April 1951. Dalam masa lebih dari 30 tahun ini India telah berhasil membangun industri-industri berat dan mendidik tenaga-tenaga teknologi yang menjadi landasan untuk pembangunan industri-industrinya lebih lanjut (seperti: mobil, pesawat terbang, tank dan persenjataan, mesin-mesin dan generator-genarator berat, kereta api dan sebagainya). Selain itu dalam beberapa tahun terakhir ini India juga telah berhasil mencukupi kebutuhannya sendiri akan bahan-bahan pangan.
Disamping prestasi-prestasinya tersebut, India masih menghadapi banyak sekali tantangan dalam pengintegrasian nasional, menyerupai perjuangan penerapan bahasa Hindi sebagai bahasa nasional, kontradiksi komunal (Hindu-Muslim) dan bahkan kontradiksi antar kasta yang belum kunjung selesai.
Sejak kemerdekaannya, India beberapa kali mengalami konflik bersenjata dengan negara-negara tetangganya, yaitu antara lain dengan RRC tahun 1962 mengenai soal perbatasan dan dengan Pakistan tahun 1971 yang berakhir dengan perubahan status Pakistan Timur menjadi negara Bangladesh.
Related Posts