Nih Sejarah Awal Adanya Islam Pedoman Syi'ah
Sejarah Awal Adanya Islam Aliran Syi'ah - Syi’ah secara etimologi bahasa berarti pengikut, sekte dan golongan. Sedang dalam istilah syara’, Syi’ah ialah suatu aliran yang timbul semenjak masa pemerintahan Utsman bin Affan yang di komandoi oleh Abdullah bin Saba’ mengintrodusir ajarannya dengan terang-terangan dan menggalang masa untuk memproklamirkan bahwa kepemimpinan (baca: Imamah) setelah Nabi saw bekerjsama ke tangan Ali bin Abi Thalib alasannya ialah suatu nash (teks) Nabi saw.
Namun, berdasarkan Abdullah bin Saba’, Khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman telah mengambil alih kedudukan tersebut. Syiah ialah golongan yang mendakwa Sayyidina Ali lebih utama daripada sahabat-sahabat lain dan paling berhak untuk memimpin umat Islam selepas kewafatan Rasulullah saw.
Mereka juga mendakwa bahawa Sayyidina Ali merupakan pengganti yang telah dipilih oleh Rasulullah saw secara nas. Di samping itu mereka juga mempunyai fahaman-fahaman lain yang bertentangan dengan doktrin Islam .
Golongan Syiah telah terpecah kepada lebih daripada 300 kumpulan kerana wujudnya fahaman-fahaman yang saling bertentangan.
Kita akan tumpukan kepada salah satu daripada kumpulan-kumpulan tersebut yang di kenali dengan kumpulan Syiah Imamiyyah Ithna Asyariyyah atau Syiah Imam dua belas. Aliran inilah yang dipegang dan dianuti oleh kerajaan Iran sekarang.
Kumpulan ini dikenali juga sebagai Syiah Rafidhah kerana kumpulan ini menolak kepimpinan Sayyidina Abu Bakr dan Sayyidina Umar.
Keyakinan itu berkembang hingga kepada menuhankan Ali bin Abi Thalib. Berhubung hal itu suatu kebohongan, maka diambil suatu tindakan oleh Ali bin Abi Thalib, yaitu mereka dibakar, kemudian sebagian dari mereka melarikan diri ke Madain.
Aliran Syi’ah pada kurun pertama Hijriah belum merupakan aliran yang solid sebagai trand yang mempunyai banyak sekali macam keyakinan ibarat yang berkembang pada kurun ke dua Hijriah dan abad-abad berikutnya.
POKOK-POKOK PENYIMPANGAN SYI’AH PADA PERIODE PERTAMA:
1. Keyakinan bahwa Imam setelah Rasulullah saw. Adalah Ali bin Abi Thalib, sesuai dengan sabda Nabi saw. Karena itu para Khalifah dituduh merampok kepemimpinan dari tangan Ali bin Abi Thalib r.a.
2. Keyakinan bahwa Imam mereka maksum (terjaga dari salah dan dosa).
3. Keyakinan bahwa Ali bin Abi Thalib dan para Imam yang telah wafat akan hidup kembali sebelum hari kiamat, untuk membalas dendam kepada lawan-lawannya, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah dll.
4. Keyakinan bahwa Ali bin Abi Thalib dan para Imam mengetahui diam-diam ghoib, baik yang kemudian maupun yang akan datang. Ini berarti sama dengan menuhankan Ali dan Imam.
5. Keyakinan wacana ketuhanan Ali bin Abi Thalib yang dideklarasikan oleh para pengikut Abdullah bin Saba’ dan kesudahannya mereka dieksekusi bakar oleh Ali bin Abi Thalib alasannya ialah keyakinan tersebut.
6. Keyakinan mengutamakan Ali bin Abi Thalib atas Abu Bakar dan Umar bin Khatab. Padahal Ali sendiri mengambil tindakan aturan cambuk 80 kali terhadap orang yang meyakini kebohongan tersebut.
7. Keyakinan mencaci maki para sobat atau sebagian sobat ibarat Utsman bin Affan (lihat Dirasat fil Ahwaa’ wal Firaq wal Bida’ wa Mauqifus Salaf minhaa, Dr. Nashir bin Abd. Karim Al Aql, hal.237).
8. Aliran yang mempunyai banyak sekali perangkat keyakinan baku, Pada kurun kedua Hijriah perkembangan keyakinan Syi’ah semakin menjadi-jadi dan terus berkembang hingga berdirinya dinasti Fathimiyyah di Mesir dan dinasti Sofawiyyah di Iran. Terakhir aliran tersebut terangkat kembali dengan revolusi Khomaeni dan dijadikan sebagai aliran resmi negara Iran semenjak 1979.
POKOK-POKOK PENYIMPANGAN SYI’AH SECARA UMUM :
1. Pada Rukun Iman:
Syi’ah hanya mempunyai 5 rukun Iman tanpa menyebut keimanan kepada para Malaikat, Rasul dan Qodho dan Qodar, yaitu : 1. Tauhid (Keesaan Allah), 2. Al ‘Adl (Keadilan Allah), 3. Nubuwwah (Kenabian), 4. Imamah (Kepemimpinan Imam), 5. Ma’ad (Hari kebangkitan dan pembalasan). (lihat ‘Aqa’idul Imamiyyah oleh Muhammad Ridho Mudhoffar dll.)
2. Pada Rukun Islam:
a. Syi’ah tidak mencantumkan Syahadatain dlm rukun Islam, yaitu : 1. Sholat, 2. Zakat, 3. Puasa, 4. Haji, 5. Wilayah (Perwalian) (lihat Al Kafie juz II hal. 18).
b. Syi’ah meyakini bahwa Al-Qur’an kini ini telah dirubah, ditambah atau dikurangi dari yg seharusnya. (lihat Al-Qur’an Surat Al _Baqarah/ 2:23). Karena itu mereka meyakini : Abu Abdillah (Imam Syi’ah) berkata : “Al-Qur’an yang dibawa oleh Jibril a.s. kepada Nabi Muhammad saw. Adalah tujuh belas ribu ayat (Al Kafi fil Ushul juz II hal 634). Al-Qur’an mereka yang berjumlah 17.000 ayat itu disebut Mushaf Fatimah (lihat kitab Syi’ah Al Kafi fil Ushul juz I hal 240-241 dan Fathul Khithob karangan Annuri Ath Thibrisy).
3. Syi’ah meyakini bahwa mereka para sobat sepeninggal Nabi Muhammad saw. ialah murtad, kecuali beberapa orang saja ibarat : Al-Miqdad bin al_Aswad, Abu Dzar Al Ghifari dan Salman Al Farisy (Ar Raudhah minal Kafi juz VIII hal. 245, Al-Ushul minal Kafi juz hal. 244)
4. Syi’ah memakai senjata taqiyyah yaitu berbohong, dengan cara menampakkan sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya, untuk mengelabuhi (Al Kafi fil Ushul juz II hal. 217)
5. Syi’ah percaya kepada Ar-Raj’ah yaitu kembalinya roh-roh ke jasadnya masing-masing di dunia ini sebelum Qiamat, di kala Imam Ghaib mereka keluar dari persembunyiannya dan menghidupkan Ali dan anak-anaknya untuk balas dendam kepada lawan-lawannya.
6. Syiah percaya kepada Al Bada’ yakni tampak bagi Allah dalam hal keimanan Ismail (yang telah dinobatkan keimanannya oleh ayahnya, Ja’far As-Shidiq, tetapi kemudian meninggal di ketika ayahnya masih hidup) yang tadinya tidak tampak. Kaprikornus bagi mereka , Allah boleh khilaf, tetapi Imam mereka tetap maksum (terjaga).
7. Syi’ah membolehkan nikah mut’ah yaitu nikah kontrak dengan jangka weaktu tertentu (lihat Tafsir Minhajus Shodiqin juz II hal. 493). Padahal hal itu telah diharamkan oleh Rasulukllah SAW Yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib sendiri.
Rujukan :
1. Dr. Nashir bin Abd. Karim Al Aql, Dirasat fil Ahwaa’ wal firaq wal Bida’ wa Mauqifus Salaf minha.
2. Drs. KH. Dawam Anwar dkk. Mengapa kita menolak Syi’ah.
3. H. Hartono Ahmad Jaiz, Di bawah bayang-bayang Soekarno-Soeharto.
4. Abdullah bin Said Al Junaid, Perbandingan antara Sunnah dan Syi’ah.
5. Dan lain-lain, kitab-kitab karangan orang Syi’ah.
Referensi:
http://islamislogic.wordpress.com/2011/09/11/sejarah-dan-asal-usul-syiah/
Namun, berdasarkan Abdullah bin Saba’, Khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman telah mengambil alih kedudukan tersebut. Syiah ialah golongan yang mendakwa Sayyidina Ali lebih utama daripada sahabat-sahabat lain dan paling berhak untuk memimpin umat Islam selepas kewafatan Rasulullah saw.
Mereka juga mendakwa bahawa Sayyidina Ali merupakan pengganti yang telah dipilih oleh Rasulullah saw secara nas. Di samping itu mereka juga mempunyai fahaman-fahaman lain yang bertentangan dengan doktrin Islam .
Golongan Syiah telah terpecah kepada lebih daripada 300 kumpulan kerana wujudnya fahaman-fahaman yang saling bertentangan.
Kita akan tumpukan kepada salah satu daripada kumpulan-kumpulan tersebut yang di kenali dengan kumpulan Syiah Imamiyyah Ithna Asyariyyah atau Syiah Imam dua belas. Aliran inilah yang dipegang dan dianuti oleh kerajaan Iran sekarang.
Kumpulan ini dikenali juga sebagai Syiah Rafidhah kerana kumpulan ini menolak kepimpinan Sayyidina Abu Bakr dan Sayyidina Umar.
Keyakinan itu berkembang hingga kepada menuhankan Ali bin Abi Thalib. Berhubung hal itu suatu kebohongan, maka diambil suatu tindakan oleh Ali bin Abi Thalib, yaitu mereka dibakar, kemudian sebagian dari mereka melarikan diri ke Madain.
Aliran Syi’ah pada kurun pertama Hijriah belum merupakan aliran yang solid sebagai trand yang mempunyai banyak sekali macam keyakinan ibarat yang berkembang pada kurun ke dua Hijriah dan abad-abad berikutnya.
POKOK-POKOK PENYIMPANGAN SYI’AH PADA PERIODE PERTAMA:
1. Keyakinan bahwa Imam setelah Rasulullah saw. Adalah Ali bin Abi Thalib, sesuai dengan sabda Nabi saw. Karena itu para Khalifah dituduh merampok kepemimpinan dari tangan Ali bin Abi Thalib r.a.
2. Keyakinan bahwa Imam mereka maksum (terjaga dari salah dan dosa).
3. Keyakinan bahwa Ali bin Abi Thalib dan para Imam yang telah wafat akan hidup kembali sebelum hari kiamat, untuk membalas dendam kepada lawan-lawannya, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah dll.
4. Keyakinan bahwa Ali bin Abi Thalib dan para Imam mengetahui diam-diam ghoib, baik yang kemudian maupun yang akan datang. Ini berarti sama dengan menuhankan Ali dan Imam.
5. Keyakinan wacana ketuhanan Ali bin Abi Thalib yang dideklarasikan oleh para pengikut Abdullah bin Saba’ dan kesudahannya mereka dieksekusi bakar oleh Ali bin Abi Thalib alasannya ialah keyakinan tersebut.
6. Keyakinan mengutamakan Ali bin Abi Thalib atas Abu Bakar dan Umar bin Khatab. Padahal Ali sendiri mengambil tindakan aturan cambuk 80 kali terhadap orang yang meyakini kebohongan tersebut.
7. Keyakinan mencaci maki para sobat atau sebagian sobat ibarat Utsman bin Affan (lihat Dirasat fil Ahwaa’ wal Firaq wal Bida’ wa Mauqifus Salaf minhaa, Dr. Nashir bin Abd. Karim Al Aql, hal.237).
8. Aliran yang mempunyai banyak sekali perangkat keyakinan baku, Pada kurun kedua Hijriah perkembangan keyakinan Syi’ah semakin menjadi-jadi dan terus berkembang hingga berdirinya dinasti Fathimiyyah di Mesir dan dinasti Sofawiyyah di Iran. Terakhir aliran tersebut terangkat kembali dengan revolusi Khomaeni dan dijadikan sebagai aliran resmi negara Iran semenjak 1979.
POKOK-POKOK PENYIMPANGAN SYI’AH SECARA UMUM :
1. Pada Rukun Iman:
Syi’ah hanya mempunyai 5 rukun Iman tanpa menyebut keimanan kepada para Malaikat, Rasul dan Qodho dan Qodar, yaitu : 1. Tauhid (Keesaan Allah), 2. Al ‘Adl (Keadilan Allah), 3. Nubuwwah (Kenabian), 4. Imamah (Kepemimpinan Imam), 5. Ma’ad (Hari kebangkitan dan pembalasan). (lihat ‘Aqa’idul Imamiyyah oleh Muhammad Ridho Mudhoffar dll.)
2. Pada Rukun Islam:
a. Syi’ah tidak mencantumkan Syahadatain dlm rukun Islam, yaitu : 1. Sholat, 2. Zakat, 3. Puasa, 4. Haji, 5. Wilayah (Perwalian) (lihat Al Kafie juz II hal. 18).
b. Syi’ah meyakini bahwa Al-Qur’an kini ini telah dirubah, ditambah atau dikurangi dari yg seharusnya. (lihat Al-Qur’an Surat Al _Baqarah/ 2:23). Karena itu mereka meyakini : Abu Abdillah (Imam Syi’ah) berkata : “Al-Qur’an yang dibawa oleh Jibril a.s. kepada Nabi Muhammad saw. Adalah tujuh belas ribu ayat (Al Kafi fil Ushul juz II hal 634). Al-Qur’an mereka yang berjumlah 17.000 ayat itu disebut Mushaf Fatimah (lihat kitab Syi’ah Al Kafi fil Ushul juz I hal 240-241 dan Fathul Khithob karangan Annuri Ath Thibrisy).
3. Syi’ah meyakini bahwa mereka para sobat sepeninggal Nabi Muhammad saw. ialah murtad, kecuali beberapa orang saja ibarat : Al-Miqdad bin al_Aswad, Abu Dzar Al Ghifari dan Salman Al Farisy (Ar Raudhah minal Kafi juz VIII hal. 245, Al-Ushul minal Kafi juz hal. 244)
4. Syi’ah memakai senjata taqiyyah yaitu berbohong, dengan cara menampakkan sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya, untuk mengelabuhi (Al Kafi fil Ushul juz II hal. 217)
5. Syi’ah percaya kepada Ar-Raj’ah yaitu kembalinya roh-roh ke jasadnya masing-masing di dunia ini sebelum Qiamat, di kala Imam Ghaib mereka keluar dari persembunyiannya dan menghidupkan Ali dan anak-anaknya untuk balas dendam kepada lawan-lawannya.
6. Syiah percaya kepada Al Bada’ yakni tampak bagi Allah dalam hal keimanan Ismail (yang telah dinobatkan keimanannya oleh ayahnya, Ja’far As-Shidiq, tetapi kemudian meninggal di ketika ayahnya masih hidup) yang tadinya tidak tampak. Kaprikornus bagi mereka , Allah boleh khilaf, tetapi Imam mereka tetap maksum (terjaga).
7. Syi’ah membolehkan nikah mut’ah yaitu nikah kontrak dengan jangka weaktu tertentu (lihat Tafsir Minhajus Shodiqin juz II hal. 493). Padahal hal itu telah diharamkan oleh Rasulukllah SAW Yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib sendiri.
Rujukan :
1. Dr. Nashir bin Abd. Karim Al Aql, Dirasat fil Ahwaa’ wal firaq wal Bida’ wa Mauqifus Salaf minha.
2. Drs. KH. Dawam Anwar dkk. Mengapa kita menolak Syi’ah.
3. H. Hartono Ahmad Jaiz, Di bawah bayang-bayang Soekarno-Soeharto.
4. Abdullah bin Said Al Junaid, Perbandingan antara Sunnah dan Syi’ah.
5. Dan lain-lain, kitab-kitab karangan orang Syi’ah.
Referensi:
http://islamislogic.wordpress.com/2011/09/11/sejarah-dan-asal-usul-syiah/
Related Posts