Nih Sejarah Awal Adanya Baju Kaos
celana blue jeans dan tentu saja jaket merah—jangan lupa pula rambut jambulnya. T-shirt, jeans, dan jaket kulit lalu menjadi semacam simbol pemberontakan kaum muda.
Sebelumnya, Marlon Brando mengagetkan dunia mode dengan kaosnya lewat film A Streetcar Named Desire tahun 1951. Dalam poster resmi film isyarat sutradara Elia Kazan itu tampak Brando mengenakan T-shirt putih dengan lengan tergulung sehingga mengatakan lengannya yang gempal. Ia tengah memeluk Vivien Leigh, aktris rekan mainnya dalam film tersebut. Kaos semenjak itu menjadi alternatif gaya berpakaian kaum muda.
Marlon Brando dan James Dean yakni pemberontak yang menimbulkan kaos terkenal lewat film layar lebar. Perlu dicatat, mereka ketika itu memakai kaos polos tanpa sentuhan grafis sedikit pun.
Kaos terbukti diterima kaum muda. Buku The T-Shirt: A Collection of 500 Design yang disusun Luo Lv, Zhang Huiguang menuliskan pada paruh kedua 1960-an, kaos telah menjadi medium penyampai ekspresi, identitas kelompok, dan protes.
Generasi Bunga dengan kaum hippies-nya memakai kaos ikat-celup sebagai identitas kaumnya. Model ini menyebar hingga Indonesia hingga ke tingkat kampung-kampung. Muncullah kaos yang dicelup ke dalam cairan pewarna wantek. Sebelumnya, kaos diikat dengan senar—seperti teknik jumputan.
Protes kaum muda pada kebijakan perang Vietnam di final 1960-an melancarkan protes tenang dengan kaos ”Make Love Not War” dan ”Give Peace a Chance”. Salah satu pemakainya yakni John Lennon, penggubah lagu ”Give Peace a Chance”. Simbol perdamaian, peace, rancangan Gerald Holtom yang berbentuk menyerupai kemudi kendaraan beroda empat itu tertera di kaos dan dikenakan orang di mana-mana, termasuk Indonesia.
Sejak itu kaos tak pernah lepas dari kultur kaum muda dan mereka yang berhati muda. Kaos menjadi penyampai segala bentuk ”ideologi” dari musik, selera, hingga politik.
Ini merupakan ”evolusi” alasannya sebelumnya kaos yakni undershirts alias pakaian dalam yang lewat proses panjang menjadi pakaian luar dan bab dari pop culture. Tahun 1913 angkatan maritim AS menimbulkan T-shirt sebagai pakaian pelapis resmi. Prajurit yang ditempatkan di kawasan berhawa panas sering hanya mengenakan T-shirt. Sejak ketika itu, tepatnya pada tahun 1920, T-shirt masuk entri dalam kamus Merriam—Webster.
Dinamika mode tak pernah berhenti. Mereka yang mengingkari putaran mode akan berisiko menjadi out of date atau penghuni museum.
Referensi:
https://sejarahasal.blogspot.com//search?q=sejarah-awal-adanya-celana-jeans-di/
Sebelumnya, Marlon Brando mengagetkan dunia mode dengan kaosnya lewat film A Streetcar Named Desire tahun 1951. Dalam poster resmi film isyarat sutradara Elia Kazan itu tampak Brando mengenakan T-shirt putih dengan lengan tergulung sehingga mengatakan lengannya yang gempal. Ia tengah memeluk Vivien Leigh, aktris rekan mainnya dalam film tersebut. Kaos semenjak itu menjadi alternatif gaya berpakaian kaum muda.
Marlon Brando dan James Dean yakni pemberontak yang menimbulkan kaos terkenal lewat film layar lebar. Perlu dicatat, mereka ketika itu memakai kaos polos tanpa sentuhan grafis sedikit pun.
Kaos terbukti diterima kaum muda. Buku The T-Shirt: A Collection of 500 Design yang disusun Luo Lv, Zhang Huiguang menuliskan pada paruh kedua 1960-an, kaos telah menjadi medium penyampai ekspresi, identitas kelompok, dan protes.
Generasi Bunga dengan kaum hippies-nya memakai kaos ikat-celup sebagai identitas kaumnya. Model ini menyebar hingga Indonesia hingga ke tingkat kampung-kampung. Muncullah kaos yang dicelup ke dalam cairan pewarna wantek. Sebelumnya, kaos diikat dengan senar—seperti teknik jumputan.
Protes kaum muda pada kebijakan perang Vietnam di final 1960-an melancarkan protes tenang dengan kaos ”Make Love Not War” dan ”Give Peace a Chance”. Salah satu pemakainya yakni John Lennon, penggubah lagu ”Give Peace a Chance”. Simbol perdamaian, peace, rancangan Gerald Holtom yang berbentuk menyerupai kemudi kendaraan beroda empat itu tertera di kaos dan dikenakan orang di mana-mana, termasuk Indonesia.
Sejak itu kaos tak pernah lepas dari kultur kaum muda dan mereka yang berhati muda. Kaos menjadi penyampai segala bentuk ”ideologi” dari musik, selera, hingga politik.
Ini merupakan ”evolusi” alasannya sebelumnya kaos yakni undershirts alias pakaian dalam yang lewat proses panjang menjadi pakaian luar dan bab dari pop culture. Tahun 1913 angkatan maritim AS menimbulkan T-shirt sebagai pakaian pelapis resmi. Prajurit yang ditempatkan di kawasan berhawa panas sering hanya mengenakan T-shirt. Sejak ketika itu, tepatnya pada tahun 1920, T-shirt masuk entri dalam kamus Merriam—Webster.
Dinamika mode tak pernah berhenti. Mereka yang mengingkari putaran mode akan berisiko menjadi out of date atau penghuni museum.
Referensi:
https://sejarahasal.blogspot.com//search?q=sejarah-awal-adanya-celana-jeans-di/
Related Posts